Sukabumi Creative Hub dan Jogja Creative Society Bersemenda dalam Renjana

Friday, 11 December 2020, 10:47:03

Festivals Forum Expo atau yang disingkat JFFE kembali digelar. Sebuah kegiatan kreatif tahunan yang diselenggarakan di sebuah kota elok nan ayu yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta. Siapa yang tak terlintas dalam benak akan salah satu mahakarya peninggalan bersejarah dari tujuh keajaiban dunia versi UNESCO (bukan on the spot loh ya!) yaitu Candi Borobudur. ketika kita mendengar kata “Yogyakarta”. Seorang baby boomer dan generasi 90an sontak akan langsung memutar ingatannya tanpa jeda dan tanpa bimbang, selain teringat akan gurihnya bakpia, nikmatnya gudeg, murmer dan pelitnya nasi kucing (karena dikit) kata “Yogyakarta” pun sangat lekat dengan lagu-lagu lawasnya Sheila on 7 yang kerap meracuni dan menghipnotis segenap elemen terpenting di dalam tubuh yaitu hati sanubari.

Tak dimungkiri, dari pengakuan salah satu tim Sukabumi Creative Hub (SCH) yang menyambangi kegiatan JFFE kemarin (sebut saja namanya Puri Indah) setibanya di sana, ia mengakui dan melegitimasi momen-momen intrik yang berhubungan akan romantisme di masa silamnya.

“Jadi inget waktu dulu pernah ramean study tour ke Jogja naik bis langgeng jaya, waktu itu aku kan duduk sebelah guru penjaskes yang tidurnya puleeees banget ampe ngorok gitu, untung ada cowo temen kelasku yang ngasih pinjem walkman biar aku ga keganggu sama suara ngoroknya, eh … ga taunya lagu yang dikasih waktu itu lagu SO7 judulnya J.A.P, terus dia bilang lagu itu katanya mewakili isi hatinya buat aku, aduh aku langsung baper salting gimana gitu kan. Yaudah, pulangnya aku kasih dia bakpia pathok isi kacang ijo aja, yang dalemnya udah aku sempilin kertas jawaban atas penembakan dia lewat lagu itu hehe. Ah pokoknya moment yang gak bisa dilupain banget deh," kata Puri yang kini memegang kendali atas segala urusan administrasi di SCH saat diutus untuk menjadi duta kolaborasi di sana. 

Waw mantap! (bukan duta sheila on 7 loh ya!). Karena memang di JFFE tahun ini, berbagai jejaring kreatif tengah diikutsertakan untuk bisa berkolaborasi di dalam upaya membangun pengembangan ekonomi kreatif berkelanjutan, salah satu partisipannya adalah SCH.

Tak heran Kota yang tahun lalu mendapatkan penghargaan dalam bidang pelayanan publik terbaik dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) itu menjadi tuan rumah kegiatan JFFE (Jogja Festivals Forum Expo). Karena tidak akan mungkin dengan nama kegiatan Jogja Festivals Forum Expo namun yang menjadi tuan rumahnya misalnya Kota Sukabumi, waduuuhh … ora mashook pak eko! yang bener aja dor!! terkecuali mungkin tiada mengapa jikalau Kota Sukabumi bersikukuh ingin menjadi tuan rumah kegiatan JFFE tersebut, hanya saja mungkin diselenggarakannya harus bertempat di Yogya Dept. Store :( YHAAAA…

Kendati demikian, di tengah huru-hara situasi kahar yang masih merajalela ini, bahkan hingga kerap membumihanguskan semesta para pelaku kreatif. Seluruh jejaring kreatif kota tetap konstruktif dalam merakit armada ekraf, agar segala jenis kreativitas bangsa dapat senantiasa mampu terus bermuara mengarungi samudera keterpurukan menuju harapan-harapan baru. Khususnya bagi sektor-sektor kreatif yang tengah terlelap akibat pandemi yang never ending story dan enggan untuk menepi. 

Karena memang sejatinya ruang kreatif itu harus selalu tetap terbuka dan harus terus tetap terjaga meski kerap kali riuh terhadang arus yang sangat mencekam, deru badai yang kian menerjang, terombang-ambing di tengah lautan ombak pandemi yang tiada terhenti.

Kehadiran di JFFE kemarin kerap menarik perhatian SCH untuk merangkai sebuah ikatan yang lebih serius lagi bersama Jogja Creative Society, yang dimana nantinya SCH dan JCS dapat mampu berharmonisasi menciptakan gelombang ritme kreatif bersama-sama, dengan harapan bisa lebih mempermudah akses dan segala bentuk kolaborasi di setiap program dan kegiatan ekraf. 

Berikut adalah beberapa poin dan bentuk kerja sama SCH dengan Jogja Creative Society:

  • Pertukaran data yang berhubungan dengan pengembangan ekonomi kreatif
  • Kolaborasi program (SDM, pendanaan, dan jaringan pasar)
  • Konsultasi dan expert support.

kedua belah pihak sudah sah, sepakat dan menyetujui untuk bersemenda dalam renjana membangun ekonomi kreatif bersama antar kota dan lintas provinsi, tinggal rute yang ingin ditempuhnya saja akan melalui jalur cepat atau jalur berliku dan lambat, Sukabumi Creative Hub dan Jogja Creative Society meyakini bahwasanya jika kita ingin melaju cepat maka berlarilah sendiri-sendiri, namun jika kita ingin melaju jauh maka berjalanlah bersama-sama meski di persimpangan jalan selalu memungkinkan terdistraksi oleh para pelebur konsentrasi, contohnya seperti tukang es dawet dan tukang tahu bulat. 

 

But it’s ok … as long as we are still stick together we will be through it. keep on going, keep fighting and stay on the right track dan tentunya stay away from covid juga, rajin cuci tangan, tetap jaga kesehatan dan jaga jarak serta patuhi protokol kesehatan.



Ditulis oleh: Dio Joan Saputra (Sukabumi Creative Hub)

Diedit oleh: Robby Firliandoko

Bagikan berita ini