Sukabumi sedang diserbu oleh para Pangeran dan Putri dari pelbagai wilayah kerajaan di Jawa Barat. Kehadiran mereka membuat masyarakat pribumi seakan terheran-heran, karena kedatangannya tidak dibersamai dengan kendaraan berkuda. Eits … jangan salah, secara imaji mereka memang Pangeran dan Putri seperti yang kerapkali kita temui di negeri dongeng dan layar kaca televisi, namun secara harfiah mereka adalah tokoh perwakilan daerah yang ditunjuk pemerintah sebagai perpanjangan tangan dan peranan karakteristik yang diharapkan dapat menjadi cerminan bagi masyarakat dalam menjalani kehidupan bersosial di muka bumi.
Panggilan akrabnya adalah Mojang Jajaka atau yang sering disingkat Moka, yang sejatinya tidak ada aturan khusus juga untuk menggunakan kendaraaan konvensional seperti kereta kuda dalam menghadiri setiap kegiatannya. Karena negara kita adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia, bukan Negara Kesatuan Kerajaan Sunda Empire. Nanti malah ditanyain sama Freddie Mercury, “is this the real life? is this just fantasy?"
Maka daripada itu, seyogyanya mereka hanya cukup hadir menggunakan kendaraan umum untuk kelas low-key, mobil avanza untuk kelas mainstream atau mobil tesla untuk kelas sultan.
Pasangan Moka yang hadir ke Sukabumi di antara berasal dari Mojang Jajaka Kota Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bogor, dan Kabupaten Bekasi. Kehadiran mereka diprakarsai oleh Azis Zulficar Aly Yusca sebagai Kepala Bidang Industri Pariwisata Dispubdar Provinsi Jawa Barat.
Pada kesempatan tersebut Kabid Azis membuka sesi sosialisasi Mojang Jajaka Jawab Barat dalam upaya “Peningkatan Promosi Ekonomi Kreatif Daerah” dengan harapan agar Mojang Jajaka kedepannya lebih bisa memperhatikan pengembangan semua sektor Ekonomi Kreatif lainnya, di samping dalam memfokuskan kegiatan berupa destinasi pariwisata saja.
Azis pun menuturkan alasan kegiatan ini diadakan di Kabupaten Sukabumi karena secara geografis Sukabumi memiliki potensi wisata yang sangat luar biasa dan cukup lengkap, yakni Gurilaps atau Gunung, Rimba, Laut, Pantai dan Sungai.
Namun beliau pun menekankan bahwa dalam upaya peningkatan Ekonomi Kreatif ini tidak hanya menjadi tanggung jawab Mojang Jajaka saja, melainkan tanggung jawab bagi seluruh lapisan masyarakat di daerahnya masing-masing.
Pada kesempatan yang sama, Manager Program Sukabumi Creative Hub Rio Irlian Kamase mengajak seluruh Mojang Jajaka untuk mau turun tangan bergerak mempromosikan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di wilayahnya.
"Karena sudah saatnya kawan-kawan menggaungkan Kolaborasi sebagai langkah konkrit. Dan kita harus memelajari bentuk promosi dengan membuat program-program promosi untuk mengurai masalah tersebut," kata Rio.
Ada pun Vivie Novidia selaku Owner Numberone Broadcasting School menjelaskan mengenai tips berbicara di depan umum dan penyiaran.
Dan dr. Jeanatasia Kurnia Sari selaku Putri Indonesia Jawa Barat 2020 yang turut hadir dalam kegiatan tersebut sebagai narasumber dan pembicara berbagi pengalamannya seputar traveling sebelum masa pandemi. Ia mengatakan bahwa selain menyenangkan, traveling pun amat sangat membantu dalam peningkatan Ekonomi Kreatif di sektor pariwisata.
"Modal yang paling penting untuk dapat membantu meningkatkan Ekonomi Kreatif dikala pandemi ini adalah salah satunya yaitu kemampuan dalam public speaking, karena kemampuan ini bermanfaat untuk meningkatkan promosi Ekraf secara daring digital di media sosial. ketika tidak bisa traveling untuk mengunjungi tempat pariwasata dikala pandemi, maka dengan cara workshop, berbagi ide kreatif dan saling memotivasi seperti ini adalah salah satu jalan ninja yang cukup efektif," katanya.
Selaku Puteri Indonesia yang berprofesi sebagai Dokter, ia berharap bahwa hubungannya tidak ingin hanya sebatas Dokter dan pasien saja, melainkan ia ingin memperkuat koneksi dengan masyarakat yang lebih luas lagi, tidak hanya sekadar membantu pasien di ruang terbatas namun ingin bisa membantu masyarakat di ruang yang lebih terbuka.
Setelah acara usai, kami menghampiri 3 pasangan Mojang Jajaka untuk mengetahui upaya apa yang akan diimplementasikan guna untuk meningkatkan Ekonomi Kreatif di Daerahnya masing-masing.
Mojang Jajaka Kota Depok mengatakan “Mulai explore dan membeli produk-produk lokal dulu dan mempromosikan batik khas Depok”, Mojang Jajaka Kota Bekasi pun menuturkan “Potensi wilayah kami di wisata urban sehingga bisa memaksimalkan promosi digitalisasi”, sedangkan Mojang Jajaka Kota Bogor lebih fokus untuk “Memperkuat branding konten dan mewadahi komunitas dalam kolaborasi”.
Ditulis oleh: Sukabumi Creative Hub
Diedit oleh: Robby Firliandoko