Pengurus Forum Ekraf Kabupaten Karawang mengadakan audiensi dengan Dinas Pertanian Karawang. Audiensi digelar sebagai upaya Forum Ekraf untuk berbagai ide dan gagasan terkait pengembangan ekonomi kreatif di Kabupaten Karawang.
“Karawang terkenal sebagai Kota Lumbung Padi atau Pusat Pangan Nasional, dimana pertanian merupakan sektor kehidupan yang tidak bisa dilepaskan dari masyarakat Karawang. Sejarah pertanian Karawang bahkan sudah muncul sejak era Kerajaan Tarumanagara dan era Mataram. Kami melihat hal itu sebagai sebuah modalitas pengembangan potensi ekonomi kreatif yang menarik,” kata Ketua Forum Ekraf Karawang Asep R Sundapura, Selasa (13/4/2021).
Menurut Asep, pertanian Karawang bukan hanya potensial dari aspek ketahanan pangan, tapi juga punya daya tarik bagi pengembangan ekonomi kreatif.
“Pertanian Karawang dengan sejarahnya yang cukup Panjang dan area lahannya yang sangat luas mencapai 95 ribu hektare lebih bisa diolah juga menjadi daya tarik kepariwisataan, Pendidikan dan produk-produk kreatif. Kita di Ekraf mendorong pihak-pihak terkait untuk mulai bergerak merumuskan wisata agraris semisal Rice Fields Market, Event Panen Raya, Culture Development dan sarana edukasi tentang dunia pertanian bagi generasi muda. Kami melihat semua itu diperlukan untuk mendorong ketertarikan dan kedekatan generasi muda pada dunia pertanian," ujarnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pertanian Ir. H. Hanafi, MM menyambut baik gagasan dari Forum Ekraf Karawang terkait pengembangan pertanian Karawang.
Hanafi bahkan mengajak Forum Ekraf untuk menginisiasi pendirian Galeri Pertanian sebagai sarana informasi sejarah dan budaya tentang dunia pertanian.
“Galeri Pertanian bisa coba dimunculkan di lingkungan Galeri BMKT yang berlokasi di belakang Kantor Pemda,” Kata Hanafi.
Hanafi menambahkan, Pertanian Karawang masih memiliki banyak persoalan terkait saluran air, SDM dan infrastruktur. Bahkan Karawang juga belum memiliki Pasar Induk.
“Upaya untuk mengoptimalkan potensi pertanian Karawang sekarang ini mengacu pada regulasi Perda No.13 tentang perlindungan dan pemberdayaan petani serta Perda No.1 Tahun 2018 mengenai Lahan Berkelanjutan. Sedangkan bentuk inovasi dilaksanakan dengan upaya mewujudkan pertanian berbasis teknologi dan pengembangan pertanian modern Demfarm," tambahnya.
Sementara itu, Kabid Dinas Pertanian, Didi, mengapresiasi berbagai usulan dari Forum Ekraf yang dinilai cukup menyegarkan.
“Selama ini kami di Dinas Pertanian selalu berfokus pada upaya-upaya baku seperti pemanfaatan teknologi dan hal-hal teknis lainnya dalam menggenjot produksi. Hadirnya Ekraf dengan usulan pemanfaatan budaya dan konsep kreatif sebagai bagian dari strategi dunia pertanian sangat menarik," katanya.
Ditulis oleh: Forum Ekraf Karawang
Diedit oleh: Robby Firliandoko