Digitalisasi dan Penguatan Kolaborasi Pentahelix Menjadi Kunci Pemulihan Ekonomi di Jawa Barat

Monday, 04 January 2021, 02:58:47

Dalam rangka pemulihan ekonomi di Jawa Barat, Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat bersama Komite Ekonomi Kreatif dan Inovasi (KREASI) Jawa Barat mengadakan kegiatan kolaborasi untuk penguatan jejaring ekonomi kreatif (Ekraf) di Jawa Barat melalui Gelar Wicara pada hari Rabu, 30 Desember 2020 Via Zoom Meeting. 

Asisten Pemerintahan, Hukum, dan Kesejahteraan Sosial Setda Pemprov Jabar Dewi Sartika Mewakili Sekretaris Daerah Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja menyampaikan bahwa pandemi covid sangat memengaruhi ekonomi dan beberapa sektor. Di Jawa Barat sendiri perekonomian menurun pada triwulan kedua dan ketiga. 

Dewi menambahkan bahwa Ekraf sendiri menjadi kunci dalam kebangkitan ekonomi di Jawa Barat karena merupakan penyumbang PDRB terbesar di Jawa Barat dan ketiga se-Indonesia. 

“Jabar merupakan salah satu provinsi yang memiliki potensi ekraf tertinggi di Indonesia,” kata Dewi.

Saat ini Disparbud dan KREASI Jawa Barat juga sudah meluncurkan tiga buku yang berisi potensi Ekraf di Jawa Barat. 

“Diskusi ini juga diharapkan dapat meluncurkan program kolaborasi Pentahelix ABCGM,” tambahnya.

Ekraf sebagai Landasan Pemulihan Ekonomi 

Dosen Peneliti dan Pengamat Ekonomi Universitas Padjadjaran Anang Muftiadi menyampaikan bahwa Ekonomi Kreatif adalah landasan pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat. 

Sektor produksi dan market berubah setelah adanya Covid 19. Akses E-commerce di Jawa Barat lebih maju dibandingkan daerah lain, karena yang mengakses semakin banyak pada pelaku usaha berpendidikan lebih rendah. 

Kemudian pada pandemi ini Sektor Informasi Komunikasi dan Pengangkutan serta Gudang menjadi sektor yang menonjol di Jawa Barat. 

"Penguatan kelembagaan dan jejaring Ekraf harus diperkuat untuk mendukung sektor yang menonjol ini sehingga antarsektor bisa saling mendukung dalam pemulihan ekonomi di Jawa Barat," kata Anang. 

Koordinator Provinsi Patriot Desa Padlun Fauzi  menjelaskan bahwa Patriot Desa akan melakukan pemetaan potensi ekonomi kreatif, menciptakan aktivitas atau sarana publik, pameran ekonomi kreatif, pendampingan dan pengembangan. 

“Dan untuk tahun 2021 kami akan diterjunkan di 400 desa dengan satu Patriot satu Desa,” kata Padlun.

Digitalisasi Usaha Ekraf

CEO Hibrkraft Ibrahim Anwar menjelaskan bahwa meskipun ada banyak UMKM yang menurun saat pandemi, namun ada 9 persen UMKM yang meningkat saat pandemi. Dan mereka adalah yang sudah melakukan penjualan daring (online). 

Kemudian yang dilakukan oleh usaha ekonomi kreatif Kabupaten Bogor saat pandemi ini adalah menjalankan program UDUNAN atau Usaha Dukungan Keuangan dari Komite Ekonomi Kreatif dan Inovasi (KREASI) Jawa Barat. 

"Ketika yang lain menurun, saya malah naik karena sudah memulai penjualan digital dari mulai membuat website, melalui sosmed dan berbagai marketplace. UMKM bisa memanfaatkan berbagai Marketplace salah satunya Borongdong," kata Pengusaha Muda yang memproduksi buku catatan dan kerajinan berbahan kulit tersebut.

Ibrahim merasa yang paling efektif dilakukan oleh Hibrkraft adalah mengoptimalisasi google. Dari mulai merapikan data dan foto di Google, salah satunya Google Business. 

Borongdong Menjadi Solusi untuk UMKM

Saat ini, Pemprov Jabar melalui program ICALAN (Inovasi Cara Penjualan) akan mengembangkan marketplace sebagai solusi bagi Pelaku Ekraf di tengah Pandemi yakni Borongdong. 

Ali Bagus Antra S dari Borongdong menjelaskan bahwa Borongdong adalah marketplace untuk produk UMKM Jawa Barat yang menjadi solusi berjualan di tengah pandemi. Tujuan Borongdong adalah Digitalisasi UMKM Jawa Barat, Menyelamatkan perekonomian UMKM Jawa Barat melalui ASN dan memberi hadiah untuk ASN. 

“Kami ingin mengajak seluruh ASN untuk Bela Negara dan bantu UMKM,” kata Ali. 

Permasalahan perekonomian di tengah pandemi adalah daya beli konsumen menurun, kemudian UKM mengalami kerugian yang menyebabkan usaha tutup dan PHK. Namun kalau bicara potensi dan peluang, marketplace yang ada di Indonesia justru meningkat karena transaksi jual beli yang juga berubah. 

“Borongdong ini adalah platform e-commerce khusus ASN, karena kelompok yang tidak terdampak adalah ASN. Saat ini, Borongdong sudah membuka bagi UMKM yang ingin mendaftar dan akan kami luncurkan pada 18 Januari 2021 mendatang,” tambahnya.

Keuntungan UMKM yang melakukan penjualan di Borongdong adalah adanya fasilitas laporan penjualan yang dapat dijadikan riset dan inovasi untuk pelaku UMKM. 

"Kawan-kawan UMKM bisa mendapatkan laporan mengenai laporan produk yang laku atau pun tidak sehingga bisa menjadi pertimbangan dalam inovasi. Bagi yang ingin mendaftafkan diri bisa mengunjungi bit.ly/daftarborongdong," kata Ali.

Perlu Perda untuk Jalin Kerja Sama dengan Perusahaan

Co-Founder dan CEO Semut Nusantara Goris Mustaqim menjelaskan bahwa Semut Nusantara sendiri adalah Konsultan Pendampingan Masyarakat untuk Peningkatan Ekonomi. Saat ini Semut Nusantara sudah melakukan pendampingan di 18 Provinsi dan sudah hampir 100 ribu penerima manfaat dari mulai Bumdes, Desa Wisata dan Koperasi. 

Bagi Goris, pandemi ini bisa menjadi ancaman namun juga bisa menjadi peluang untuk menguatkan dan mengembangkan bisnis. Saat pandemi memang semua berhenti, namun pemasaran jangan berhenti. 

Mengenai kerja sama Perusahaan melalui CSR, Pemerintah perlu membuat Peraturan Daerah atau Peraturan Gubernur tentang CSR atau TJSL. Kemudian membuat Forum CSR untuk melibatkan perusahaan dalam RPJMD atau Musrembang. 

"Perusahaan dapat menjadi mitra di beberapa sektor dan Pemerintah juga bisa memberikan penghargaan kepada Perusahaan yang paling berdampak," kata Goris. 

Ditulis oleh: Robby Firliandoko

Bagikan berita ini